Langkah 1
Cara terlebih dahulu folder atau direktori yang dibagikan :Langkah 2
Aktifkan permission shareLangkah 3
Hasil Aktivasi share1. klik start
2. pilih "run"
3. ketik "cmd"
4. maka akan muncul gambar
5. ketik ip adress kmputer milik teman anda misal pada gambar di atas dan klik enter
maka akan muncul gambar
6. kemudian klik start pilih "kontrol panel"
7. kemudian pilih "printers and other hardware"
8. kemudian pilih "printers and faxes"
9. pilih "add printers"
10.maka akan muncul "add printer wizard"
11.klik "next"
12.maka akan muncul pilihan "local or network ptinter"
pilih "a network printer,or printer attached to another computer"
13.klik "next"
14.maka akan muncul "specify a printer"
pilih "browse for a printer"
15.setelah itu muncul "browse for printer"
pilih salah satu printer yang ada misal pada gambar
16.klik "next" maka muncul
17.setelah itu muncul pilihan "default printer"
pilih "yes"
18.setelah itu muncul "completing add the printer wizard"
klik "finish"
sumber : http://boby-boy.blogspot.com/2009/
Catatan saya kali ini adalah tentang mengenal cara kerja harddisk komputer. Kalau ditanya apa itu hardisk, maka sebagian dari kita telah mengenal hardisk sebagai tempat penyimpanan data (storage device).
Tetapi kalau ditanya tentang bagaimana cara kerja hardisk, maka kadang
kita bingung untuk menjelaskannya atau bahkan tidak mengetahuinya sama
sekali.
Untuk mengenal cara kerja hardisk, hal pertama yang perlu kita ketahui
adalah mengenal bagian-bagian yang membentuk sebuah hardisk. Sebuah
hardisk terdiri dari beberapa komponen utama yaitu sebagai berikut:
- Piringan logam (flat disk) yang disebut sebagai Platter yang berfungsi sebagai tempat peyimpanan data. Platter bisa berjumlah 1,2,3 atau lebih, dan kedua sisinya dilapisi dengan bahan magnetik yang sangat tipis. Semua platter tersebut berporos pada Spindle.
- Head yang menempel pada Slider yang dikendalikan oleh lengan penggerak (head actuator arm). Head berfungsi untuk melakukan proses penulisan dan pembacaan data dari platter. Banyaknya Head biasanya setara dengan banyaknya platter, namun ada juga platter yang mempunyai upper head dan lower head, atau dua kali lebih bayak dari jumlah piringan disk.
- Motor penggerak yang terhubung ke Spindle yang berfungsi untuk memutar Platter dengan kecepatan yang sangat tinggi, misalnya 7200 rotation perminute (rpm). Semakin cepat putaran platter ini maka performance hardisk akan semakin baik.
- Logic Board, merupakan rangkain elektronik yang mengontrol semua aktifitas komponen tersebut diatas dan berkomunikasi dengan CPU komputer
Ketika kita hendak mengambil data pada hardisk, motor akan
memutarkan spindle sehingga platter pun akan turut berputar. Head
actuator arm akan bergerak dengan sendirinya ke posisi yang tepat
diatas platter dimana data disimpan. Head kemudian akan mendeteksi
magnetik bits (membaca data) yang terdapat pada platter tersebut dan
mengubahnya menjadi data yang sesuai yang dapat digunakan oleh
komputer.
Sebaliknya, ketika kita hendak menyimpan data pada hardisk, maka head
tersebut akan mengirimkan pulsa magnetik (menuliskan data) pada platter
yang akan merubah sifat magnetik dari platter tersebut dan data pun
akan tersimpan.
Hal yang perlu diketahui juga adalah bahwa posisi head tersebut
ketika melakukan proses baca/tulis adalah melayang diatas permukaan
flat disk dengan jarak yang sangat dekat (konon katanya lebih kecil
daripada ukuran rambut manusia). Jadi posisi head tidaklah menyentuh
permukaan disk. Begitu juga ketika hardisk dimatikan secara benar
(dengan mem-parkir hardisk atau menekan tombol shutdown), maka posisi
head akan menempati daerah yang disebut landing zone. Apabila
dalam keadaaan bekerja head tergoncang (melebihi goncanan yang
diperbolehkan), maka akan menyebabkan head menyentuh permukaan disk dan
bisa mengakibatkan hardisk mengalami bad sector. sumber informasi : http://akun-kaya.blogspot.com/2013/03/mengenal-cara-kerja-harddisk.html
CD-ROM adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bita.
Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data di optical disc mulai diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital Audio Compact Disc. Sejak saat itulah teknologi penyimpanan pada optical disc berkembang.
Biasanya piringan CD-ROM berwarna perak. Proses pembuatannya adalah dengan cara menaruh selembar lapisan plastik yang telah disinari oleh sinar laser. Sinar laser itu akan membentuk semacam pit (lubang) berukuran mikro, yang sangat kecil sekali. Lubang-lubang itu akan membentuk deretan kode yang isinya berupa data. Sekali tercipta lubang, maka tidak bisa ditutup lagi. Lalu lapisan plastik itu akan dibungkus lagi oleh plastik cair yang berguna sebagai pelindung dan pemantul. Semua itu prosesnya dilakukan secara bertahap dalam suatu mesin cetakan. Alat cetakan CD-ROM bentuknya mirip cetakan kue martabak manis dan analogi pembuatannya juga mirip seperti itu.
CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.
CD-ROM yang ada saat ini umumnya terbuat dari resin (polycarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Informasi direkam secara digital sebagai lubang-lubang mikroskopis pada permukaan yang reflektif. Proses ini dilakukan dengan menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang berlubang ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening. Informasi dibaca dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut sementara motor memutar disk.
Intensitas laser tersebut berubah setelah mengenai lubang-lubang tersebut kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversi menjadi data digital. Penulisan data pada CD-ROM hanya dapat dilakukan sekali saja. Walaupun demikian, optical disk ini memiliki keunggulan dari segi mobilitas. Bentuknya yang kecil dan tipis memudahkannya untuk dibawa kemana-mana.
Suara yang ditangkap oleh alat pemroses suara memiliki tipe data digital yang mana datanya dinyatakan dalam bilangan biner, yaitu 0 dan 1. Serangkaian 0 dan 1 ini merepresentasikan suatu nilai sendiri yangmana dengan decoder tertentu akan menghasilkan nilai yang diinginkan (data yang diperoleh tidak rusak/sesuai).
Pada kepingan CD, data 0 diperoleh dari lubang yang dibuat oleh CD writer, sedangkan data 1 tidak memiliki lubang. Jadi, deretan data seperti 1011, dalam bentuk fisik akan menjadi: rata-lubang-rata-rata. Lubang ini dimensinya sangat kecil sekali.
Konstruksi CD dengan lubang ini bukanlah apa yang terjadi pada jaman sekarang. Namun, dasarnya sama. Sekarang, lobang atau ratanya diganti dengan transparan atau buramnya salah satu lapisan pada CD yang namanya Photosensitive Dye. Nah, lapisan ini yang menentukan pola deretan data 1 dan 0.
Mengapa disebut CD burner? Karena itulah yang dikerjakannya, membakar lapisan Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram alias tidak transparan. Apa yang terjadi apabila dia transparan? Bila transparan, maka dengan CD reader, akan terbaca sebagai 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0.
Kok jadi transparan dan buram sih istilahnya? Memang demikian, karena cara kerja CD reader adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkannya ke keping CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD reader) atau tidak. Apabila dipantulkan (berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak terbakar) berarti data ini adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah pantulannya maka data ini adalah 0.
CD Kosong(belum terbakar)
CD yang telah terbakar(terisi data)
Ukuran data CD
l
l
l
,
sumber informasi : http://www.rudibocah.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar